Tentang Kami

Pengikut

Rabu, 29 Juni 2011

Sedepo Kurang Dhowo, Sekilan Kakean

Seorang anak laki-laki yang telah beranjak dewasa pulang ke rumah orangtuanya. Rumah yang sederhana. Ketika malam tiba, sebagaimana biasa, anak tersebut bercengkerama dengan kedua orangtuanya, melepas kerinduan antara anak dan orangtua setelah sekian waktu tidak berjumpa. Malam itu, mereka bercengkerama di atas tempat tidur. Dan biasanya, dalam keadaan seperti itu, selalu ada perbincangan antara anak laki-laki tersebut dengan kedua orangtuanya.

Malam itu, ketika anak laki-laki itu pulang ke rumah orangtuanya, terjadilah perbincangan antara anak laki-laki tersebut dengan kedua orangtuanya. Sambil memijit-mijit punggung bapaknya, sang anak mendengarkan setiap wasiat yang keluar dari lisan orangtua. Orangtua yang beranjak tua sering memberikan wasiat dan nasehat kepada anak-anaknya. Malam itu, sang orangtua mewasiatkan tentang birrul walidain. Sang ibu mengingatkan anak laki-lakinya tersebut  tentang perbandingan antara kasih sayang orangtua kepada anak dengan kasih sayang anak terhadap orangtua. Sang ibu menggambarkan bagaimana perbandingan keduanya dengan kalimat yang singkat, namun sarat akan makna sehingga anak laki-laki tersebut mengenangnya, menyimpan pesan tersebut. Bagaimana seorang ibu menggambarkan kasih sayang orangtua kepada anak dibanding kasih sayang anak kepada orangtuanya? Kalimat ringkas yang dipergunakan oleh sang ibu adalah:

Jumat, 10 Juni 2011

Mereka Menjadikan Kuburan Sebagai Masjid

Makam mantan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid di kompleks makam keluarga Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, ramai dikunjungi peziarah berseragam sekolah menjelang ujian nasional hari ini.

“Biasanya mereka datang pagi hari ditemani gurunya berdoa ke makam,” kata Teungku Azwin, pengurus pondok di wilayah selatan Kabupaten Jombang itu, Sabtu lalu. Menurut Azwin, pelajar ramai memadati makam yang disebut oleh kalangan santri dan masyarakat nahdliyin sebagai makam penuh berkah (makbarok) itu sepanjang pekan lalu. M. Adib, guru dari Madrasah Aliyah Negeri Tambak Beras, saat ditemui setelah berdoa, mengungkapkan harapannya agar anak didiknya lulus 100 persen. “Semoga diberi kemudahan dalam mengerjakan ujian”, kata dia.

Menyoal Asal-Usul Shalawat Nariyah

Siapa yang tak kenal dengan shalawat Nariyah? Mayoritas kita mungkin mengenalnya, atau bahkan telah menghafalnya, atau setidaknya pernah mendengar nama tersebut. Tepat sekali, nama ini begitu masyhur di kalangan masyarakat kita sehingga banyak orang yang mengetahuinya. Bahkan saya sendiri dulu pernah menghafal dan sering membacanya dalam kehidupan sehari-hari. Namun sekarang saya meninggalkannya. Alhamdulillah.

Konon kabarnya shalawat Nariyah ini adalah gubahan shalawat dari seorang sahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Begitulah cerita yang saya dengar dari kaum Nahdhiyin. Untuk mengetahui kisah itu selengkapnya, bacalah nukilan artikel yang saya dapatkan dari sebuah website berikut ini:

Malam Jum’at, Antara Keramat dan Syari’at

Malam Jum’at tidak seperti malam-malam lainnya. Malam Jum’at –terkhusus malam Jum’at Kliwon- adalah malam yang disakralkan oleh sebagian orang yang masih berpegang teguh kepada adat istiadat dan keyakinan-keyakinan tertentu. Bahkan telah terbentuk semacam aksioma bahwa malam Jum’at –khususnya kliwon- adalah malam yang penuh kengerian, mencekam dan membuat bulu kuduk merinding. Berbagai mitos dan keyakinan marak tersebar sehingga menghasilkan bermacam tradisi yang biasa dihadirkan di malam ini.

Malam Jum’at bagi sebagian orang adalah malam misteri. Oleh karena itu, jika kita menilik kembali berbagai acara yang digelar di malam Jum’at sarat akan muatan misteri atau mistik. Sebut saja berbagai tayangan di televisi yang ditayangkan setiap malam Jum’at, maka kita akan dengan mudahnya mendapati berbagai acara yang berbau mistik dan dunia ghaib. Inilah salah satu sebab kenapa malam Jum’at identik dengan berbagai kengerian, misteri, seram, angker dan yang semacamnya.

Membuang Dahak di Masjid saja Terlarang, Apalagi Ngebom? (Menilik Berbagai Tragedi Pengeboman)

Islam mengajarkan kepada manusia adab dan akhlak mulia. Tidak usah mencari ke selain Islam untuk mendapatkan pelajaran adab dan akhlak mulia. Cukuplah Islam sebagai acuan utama dalam mendapatkan pelajaran adab dan akhlak. Begitulah Islam dengan kesempurnaannya.

Berbicara tentang adab dan akhlak, Islam memberikan porsi yang cukup besar untuk pelajaran adab dan akhlak. Islam mengajarkan apa saja adab dan akhlak mulia dan memerintahkan manusia untuk beradab dan berakhlak mulia tersebut sehingga manusia bisa mengamalkannya dalam kehidupannya sehari-hari. Islam juga memperingatkan manusia dari adab dan akhlak buruk serta melarang manusia darinya sehingga manusia bisa menjauhinya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger